Menghadapi tantangan zaman,
organisasi dituntut untuk dapat menghasilkan sebuah layanan Teknologi Informasi
(TI) yang berkepanjangan untuk dapat dimanfaatkan dengan baik oleh
pelanggannya. Dalam upaya untuk dapat memberikan layanan TI yang baik kepada pelanggan
tentunya tidak lepas dari permasalahan yang timbul pada tahap implementasi
sehingga mengakibatkan terganggunya layanan yang berdampak pada user. Beberapa
cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan ekplorasi terhadap
pendekatanpendekatan baru. Salah obat yang ditawarkan adalah dengan menerapkan
konsep Continual Service Improvement (CSI) dalam suatu organisasi.
Melalui adanya Continual Service
Improvement ini dapat memberikan pedoman untuk menciptakan dan memelihara nilai
bagi pelanggan melalui strategi, design, transisi, dan penyelenggaraan jasa
yang lebih baik (OGC, 2011). CSI menggabungkan prinsip-prinsip, praktek, dan
metode dari manajemen mutu, manajemen perubahan, dan manajemen peningkatan.
Disisi lain, orang melihat CSI sebagai sebuag proses yang dikembangkan untuk
memastikan pemenuhan tujuan dan memastikan strategi organisasi sejalan dengan
kebutuhan bisnis secara berkelanjutan. CSI ini akan diselaraskan dengan sebuah
konsep perancangan strategis yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Ada
beberapa konsep pemikiran yang sering diacu dengan metode-metode yang diurutkan
secara logis dan memiliki kelebihan satu dengan lainnya yang dapat digunakan,
salah satunya adalah dengan menggunakna Framework Information Technology
Infrastructure Library (ITIL).
PENGERTIAN CONTINUAL SERVICE IMPROVEMENT
Memahami makna CSI kadangkala
dirasakan tidak mudah, karena pada beberapa literatur memberikan makna yang
berbeda dan sampai saat ini tidak ada definisi yang baku. Menurut AS/NZS ISO
14001:2004, CSI adalah proses yang berulang untuk meningkatkan di lingkungan
sistem manajemen untuk mencapai perbaikan di lingkungan kinerja secara
keseluruhan dan konsisten dengan menerapkan kebijakan dilingkungan organisasi
(AS/NZS ISO 14001:2004, 2004).
Volvo Production System,
mendefinisikan CSI sebagai suatu proses yang terdokumentasi untuk
mengidentifikasi dan melaksanakan perbaikan berdasarkan standarisasi dan
keterlibatan karyawan serta diselesaikan dengan siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA)
(Helman, 2007). Berbeda halnya dengan CSI menurut The Office of Government
Commerce (OGC), menjelaskan bahwa CSI merupakan suatu proses yang berfokus pada
peningkatan efisiensi, memaksimalkan efektivitas dan mengoptimalkan biaya
layanan dan mendasari dari proses Information Technology Service Management
(ITSM) (OGC, 2011). Berdasarkan pengertian di atas, dapat kita tarik kesimpulan
bahwa CSI merupakan sebuah proses yang berulang untuk mengidentifikasi
keseluruhan kegiatan yang terjadi di organisasi untuk meningkatkan efisiensi
dan memaksimalkan efektivitas dengan tujuan memberikan pelayanan yang optimal
kepada pelanggan.
TUJUAN
Tujuan dari tahap CSI menurut
tahapan siklus di ITIL adalah untuk menyelaraskan layanan TI dengan perubahan
kebutuhan bisnis dengan mengidentifikasi dan melaksanakan perbaikan layanan TI
yang mendukung proses bisnis. Kegiatan perbaikan ini mendukung pendekatan
siklus hidup melalui service strategy, service design, service transition dan
service operation. CSI selalu dapat mencari cara untuk meningkatkan efektivitas
pelayanan, efektivitas proses, efektivitas biaya.
Tujuan CSI adalah :
a. review, menganalisis, memprioritaskan dan
membuat rekomendasi mengenai peluang perbaikan diri setiap tahap siklus hidup:
service strategy, service design, service transition dan service operation
serta CSI itu sendiri
b. mereview dan menganalisa
pencapaian tingkat pelayanan
c. mengidentifikasi dan
melaksanakan kegiatan spesifik untuk meningkatkan kualitas layanan TI dan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses yang memungkinkan
d. meningkatkan efektivitas biaya
dalam memberikan layanan TI tanpa mengorbankan kepuasan pelanggan
e. memastikan metode manajemen
yang berlaku untuk mendukung kegiatan perbaikan terus menerus
f. memastikan setiap proses
memiliki tujuan yang jelas dan pengukuran yang mengarah pada perbaikan yang
ditindaklanjuti
g. memahami apa yang diukur,
mengapa diukur, dan apa hasil yang diharapkan.
Cakupan Continual Service Improvement
ITIL CSI memiliki empat panduan
utama, yaitu :
a. perbaikan secara keseluruhan ITSM sebagai
suatu disiplin
b. penyesuaian secara terus
menerus dari portofolio layanan dengan kebutuhan bisnis saat ini dan akan
datang
c. kematangan dan kemampuan
organisasi, manajemen, proses, dan orang-orang dalam menggunakan layanan
d. perbaikan yang
berkesinambungan dari semua aspek layanan TI dan layanan aset yang mendukung
mereka.
Untuk
menerapkan CSI mencapai keberhasilan, kegiatan yang penting diketahui untuk
mendukung kegiatan CSI adalah sebagai berikut :
a. meninjau informasi manajemen
dan tren untuk memastikan bahwa layanan memenuhi tingkat yang disepakati
b. meninjau informasi manajemen
dan tren untuk memastikan bahwa output dari proses mencapai hasil yang
diinginkan
c. secara berkala melakukan
penilaian kematangan terhadap proses kegiatan dan peran yang terkait untuk
menunjukkan perbaikan atau sebaliknya
d. secara berkala melakukan audit
internal untuk memverifikasi dan proses kepatuhan karyawan; e. meninjau penyampaian
berdasarkan kesesuaian
f. secara berkala mengusulkan
rekomendasi untuk peluang perbaikan
g. secara berkala melakukan
survei kepuasan pelanggan
h. memperhatikan tren bisnis dan
perubahan prioritas dan mengikuti perkembangan proyeksi bisnis
i. melakukan layanan eksternal
dan internal untuk mengidentifikasi peluang CSI
j. mengukur dan mengidentifikasi
nilai yang diciptakan melalui perbaikan CSI.
Kegiatan
ini tidak harus secara langsung bisa diterapkan, organisasi atau setiap yang
membutuhkan adanya CSI ini harusnya mempunyai tim sebagai penyedia layanan yang
dapat diberdayakan untuk mengawal kegiatan tersebut. Tim tersebut harus
direncanakan dan dijadwalkan secara berkelanjutan. Hasil dari CSI ini sendiri
harus tetap ditinjau secara berkelanjutan untuk memverifikasi kelengkapan,
fungsi, dan kelayanan guna memastikan bahwa hal tersebut masih tetap relevan
dan tidak menjadi kadaluarsa sehingga tidak bisa digunakan.
sumber :
https://fti.uajy.ac.id/sentika
Yus, Anita. 2013. Implementasi Continuous Improvement Dalam Organisasi. Jurnal Educandu S3 Unimed, Vol. 1, No. 1, Ed. 1, Medan.
Jadi kesimpulannya kualitas layanan TI untuk
mendukung bisnis suatu organisasi tergantung pada proses perencanaan,
pelaksanaan, pengukuran, analisis, dan perbaikan secara terus menerus dari
proses manajemen layanan TI. Perencanaan dalam proses CSI adalah tugas yang
sangat kompleks yang memerlukan keselarasan antara manusia, proses, dan
teknologi yang disediakan oleh manajemen yang memadai. Seperti pada umumnya
strategi yang ingin dihasilkan, proses CSI ini juga penting untuk
didokumentasikan, dipantau, dan ditingkatkan. Melalui makalah ini, kita dapat
dituntun untuk melakukan kegiatan CSI mulai dari perencaan sampai dengan
implementasi.
sumber :
https://fti.uajy.ac.id/sentika
Yus, Anita. 2013. Implementasi Continuous Improvement Dalam Organisasi. Jurnal Educandu S3 Unimed, Vol. 1, No. 1, Ed. 1, Medan.