Kamis, 26 Januari 2017

Benarkah E-mail Berbahaya Bagi Lingkungan ?


     Tidak asing lagi bagi kita mendengar kata E-mail ini, mungkin hampir setiap hari kita menggunakan nya untuk berbagai kebutuhan aktivitas . Dan tahukah kalian jika e-mail berbahaya bagi lingkungan ?  

       Beberapa penelitian melihat adanya jejak karbon dari teknologi ini, artinya jumlah gas rumah kaca yang dihasilkan bisa mendukung beragam aktivitas manusia bisa dilihat dari dampaknya terhadap lingkungan. Hal ini umumnya dinyatakan dalam jumlah karbondioksida. Banyaknya jejak karbon yang dihasilkan juga tergantung dari perusahaan yang bersangkutan. Karena setiap perusahaan memiliki sumber energi yang berbeda-beda.

 Lalu Jenis Bahaya Seperti Apa Yang Dapat Terjadi Melalui E-mail ?

  1. Malware
      Dulu sering digunakan anti-spam sebagai solusi untuk memblock semua jenis file exe (executable) yang dimasukkan dalam attachment. Tujuannya untuk melindungi komputer dari virus yang disebarkan melalui email. Ada juga yang memilih untuk tidak membuka attachment kecuali yang sudah di scan oleh software anti-virus untuk email.
     Perusahaan – perusahaan saat ini sudah melaksanakan prosedur keamanan semacam ini, namun ttap saja masih belum cukup. Pelaku kejahatan cyber sudah mengetahui bahwa mereka dapat menyebar malware melalui email dengan :
  • Membuat link ke sebuah situs
  • Menyamarkan nama file atau extension-nya
  • Membuat malware yang secara otomatis aktif saat email dibuka
    Tidak hanya semakin pandai, serangan malware kini sudah dapat memberikan kerusakan parah kepada komputer, bahkan ke penggunanya langsung.
       Dewasa ini, malware digunakan untuk mencuri informasi vital, merekam password yang diketikkan dan bahkan mencuri data untuk digunakan sebagai bahan pemerasan.


2. Phising

Phising mulai terkenal sejak ada yang menggunakannya untuk mencuri akun AOL melalui pesan singkat.
     Seperti halnya malware, phising sudah berkembang pesat. Para scammer mengirim email yang identik dengan email yang ditulis oleh, misalnya bank. Akan ada link yang diselipkan ke dalam email yang akan membuka situs berisikan pemalsuan. Para user yang tidak berpengalaman maupun yang tidak curiga akan langsung membuka situs tersebut tanpa tahu bahwa mereka sudah terkena scam.
     Tanpa adanya teknologi yang mampu mendeteksi phising tetapi tidak mencegah email yang asli dikirimkan, kemungkinan keamanan para pengguna email berada dalam bahaya.
3. Spam
     Tingkat bahaya spam naik turun beberapa tahun ini, tetapi lebih dari 75 % email yang diterima orang – orang dapat digolongkan sebagai spam dalam bentuk apapun.
Meski begitu, spam merupakan batu sandungan bagi perusahaan dan pebisnis karena :
  • memakan kapasitas penyimpanan
  • membuang – buang waktu untuk membuka banyak email
  • dapat menjadi wadah malware
  • sumber phising
       Organisasi apapun pasti butuh solusi anti-spam. Organisasi kecil – kecilan yang membutuhkan sumber daya lebih sedikit membutuhkan anti-spam yang mudah diatur, memberikan proteksi bagus dengan harga rendah dan yang terpenting, mampu secara aktif men-scan email untuk mencari hal – hal berbahaya bagi komputer.

     Dikutip dari laman Washington Post, e-mail juga memiliki dampak bagi lingkungan. Spam e-mail memiliki jejak karbon rata-rata 0,3 gram emisi karbondioksida.

   E-mail yang normal biasanya menyumbang sekira 50 gram karbondioksida. Karbon tersebut dihasilkan dari proses mengirim, sampai membaca pesan yang panjang.

      Diperkirakan pada tahun 2020, jumlah karbondioksida yang dihasilkan oleh pusat data dunia mencapai 250 sampai 340 juta ton karbondioksida.




Referensi :

0 komentar:

Posting Komentar