Kecerdasan
buatan atau AI saat ini muncul ke permukaan sebagai teknologi utama dalam
revolusi industri ke empat. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan baik di dalam
maupun luar negeri tengah berupaya keras untuk mendominasi pengembangan AI.
Perkembangan teknologi cerdas ini ternyata jauh lebih cepat dari yang dibayangkan. Kecerdasan buatan yang tergolong sederhana dapat dengan mudah kita jumpai sehari-hari. Jika kalian adalah pengguna iPhone, aplikasi Siri adalah salah satu contohnya. Atau jika kalian menggunakan Microsoft, perangkat lunak Cortana adalah bentuk dari pengembangan kecerdasan buatan tersebut.
Kecerdasan buatan tentu dapat dikendalikan, asalkan pembuatannya memang tidak ditujukan untuk membuat komputer menjadi "lebih cerdas" dari manusia itu sendiri. Memang sebenarnya jika dilihat lebih jauh, ada banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan manusia dengan teknologi ini. Kemudahan, adalah salah satu bagian kecil yang bisa kita dapatkan.
Jika kecanggihan ini tidak dapat dikendalikan, maka manusia akan terancam oleh teknologi buatannya sendiri. Manusia bisa saja dimusnahkan keberadaannya seperti dalam film Terminator. Tapi yang jelas, saat ini manusia memang telah benar-benar rusak karena perkembangan teknologi. Bukan soal populasi, melainkan soal etika dan kebiasaan. Seringkali kita tidak memedulikan lingkungan sekitar hanya karena berhadapan atau memainkan sebuah smartphone. Artinya kepedulian kita sudah mulai dirusak oleh perkembangan teknologi.
Teknologi ini
merealisasikan pembelajaran, penalaran, persepsi dan kemampuan memahami bahasa
melalui program komputer. Kini, teknologi ini melampaui bidang permainan
(gaming) dan sedang digabungkan dengan berbagai industri. Google, Facebook,
Naver dan perusahaan TI internasional lain tengah menggunakan teknologi itu
dalam penerjemahan untuk secara otomatis menerjemahkan naskah dan mengenali
suara dalam layanan terjemahan secara tepat waktu. Singkatnya, kecerdasan
buatan begitu cepat muncul sebagai kebutuhan penting dalam berbagai industri
akhir-akhir ini. Berikut adalah ulasan mengenai perbandingan artificial
intellegence di Hongkong, Jepang dan Cina.
- Hongkong
Sophia adalah sebuah robot
humanoid yang dikembangkan oleh perusahaan berbasis Hong Kong Hanson Robotics.
Robot tersebut dirancang untuk memberikan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan,
dan telah "diwawancara" di seluruh dunia. Pada Oktober 2017, robot
tersebut menjadi warga negara Arab Saudi, robot pertama yang meraih
kewarganegaraan dari sebuah negara.
Sophia diaktifkan pada tanggal 19
April 2015. Robot ini terinspirasi dari aktris Audrey Hepburn, dan dikenal
karena penampilan dan perilaku manusia seperti varian-varian robot sebelumnya.
Menurut orang yang merancangnya, David Hanson, Sophia menggunakan kecerdasan
buatan, pengolahan data visual dan pengenalan wajah. Sophia juga meniru gerak
tubuh manusia dan ekspresi wajah dan mampu menjawab pertanyaan tertentu dan
untuk melakukan percakapan sederhana mengenai topik yang telah ditentukan
(misalnya tentang cuaca). Robot ini menggunakan teknologi pengenalan suara dari
Alphabet Inc (perusahaan induk Google)
dan dirancang untuk menjadi lebih pintar dari waktu ke waktu. Perangkat lunak
intelijen Sophia dirancang oleh SingularityNET. Program AI menganalisis percakapan
dan mengekstrak data yang memungkinkannya memperbaiki tanggapan di masa depan.
Hanson merancang Sophia untuk
menjadi teman yang cocok bagi para orang tua di panti jompo, atau untuk
membantu orang banyak pada acara besar atau kegiatan di taman. Ia berharap agar
robot ini akhirnya bisa berinteraksi dengan manusia lain secukupnya untuk
mendapatkan keterampilan sosial.
- Jepang
ASIMO (アシモ
ashimo?) adalah robot humanoid yang dibuat oleh Honda. Dengan tinggi 130
sentimeter dan berat 54 kilogram, penampilan robot ini menyerupai seorang
astronot dengan baju astronotnya yang membawa ransel. ASIMO dapat berjalan
dengan dua kaki dengan gaya berjalan yang menyerupai manusia hingga kecepatan 6
km/jam. ASIMO diciptakan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Honda Pusat
Penelitian Teknik Fundamental Wako di Jepang. Model yang sekarang merupakan
versi sebelas, semenjak dimulainya proyek ASIMO pada 1986.
Siapakah robot tercanggih di
dunia saat ini? Jawabannya pastilah robot Asimo. ASIMO, adalah singkatan dari
Advanced Step in Innovative Mobility. Adalah sebuah robot humanoid yang
dirancang dan dikembangkan oleh Honda. Diperkenalkan pada 21 Oktober 2000,
ASIMO dirancang untuk menjadi asisten ponsel multi-fungsional.
Dengan aspirasi yang membantu mereka untuk mobilitas secara
penuh, robot tercanggih ASIMO sering
digunakan dalam demonstrasi di seluruh dunia untuk mendorong studi sains dan
matematika. Robot asimo mempunyai tinggi 130 cm dan berat 48 kg.
ASIMO dirancang untuk beroperasi
di lingkungan dunia nyata, dengan kemampuan untuk berjalan atau berlari dengan
dua kaki pada kecepatan hingga 9 kilometer per jam (5,6 mph). Di Amerika
Serikat, robot tercanggih ASIMO merupakan bagian dari daya tarik Innoventions
di Disneyland dan telah ditampilkan dalam 15 menit pertunjukan yang disebut
“Say ‘Hello’ untuk Honda ASIMO” sejak Juni 2005.
Pengembangan Asimo:
Honda mulai mengembangkan robot humanoid ini pada
tahun 1980-an, termasuk beberapa prototipe yang mendahului ASIMO. tujuan perusahaan tersebut untuk membuat
robot berjalan. E0 adalah yang pertama bipedal (berkaki dua) model yang
diproduksi sebagai bagian dari seri Honda E, yang merupakan garis eksperimental
awal robot humanoid yang diciptakan antara tahun 1986 dan 1993.Hal ini diikuti
oleh seri Honda P robot yang dihasilkan dari tahun 1993 sampai 1997 , yang
termasuk pertama mengatur diri sendiri, humanoid robot berjalan dengan gerakan
nirkabel.
Berbeda dari pendahulunya, ASIMO adalah robot pertama yang
menggabungkan gerakan kontrol yang diprediksi, memungkinkan untuk meningkatkan
fleksibilitas sendi dan halus, lebih mirip manusia saat gerakan berjalan. Diperkenalkan pada tahun 2000, versi pertama
dari ASIMO dirancang untuk berfungsi dalam lingkungan manusia, yang akan
memungkinkan untuk lebih baik membantu orang dalam situasi dunia nyata. Sejak
itu, beberapa model diperbarui telah diproduksi untuk memperbaiki kemampuan
aslinya melaksanakan tugas bantuan mobilitas. Sebuah robot ASIMO baru
diperkenalkan pada tahun 2005, dengan kecepatan berjalan meningkat menjadi 3,7
mph, yang dua kali lebih cepat robot aslinya.
- Cina
Sophia diaktifkan pada tanggal 19 April 2015. Robot ini terinspirasi dari aktris Audrey Hepburn, dan dikenal karena penampilan dan perilaku manusia seperti varian-varian robot sebelumnya. Menurut orang yang merancangnya, David Hanson, Sophia menggunakan kecerdasan buatan, pengolahan data visual dan pengenalan wajah. Sophia juga meniru gerak tubuh manusia dan ekspresi wajah dan mampu menjawab pertanyaan tertentu dan untuk melakukan percakapan sederhana mengenai topik yang telah ditentukan (misalnya tentang cuaca). Robot ini menggunakan teknologi pengenalan suara dari Alphabet Inc (perusahaan induk Google) dan dirancang untuk menjadi lebih pintar dari waktu ke waktu. Perangkat lunak intelijen Sophia dirancang oleh SingularityNET. Program AI menganalisis percakapan dan mengekstrak data yang memungkinkannya memperbaiki tanggapan di masa depan.
Tak mau kalah dengan negara
lainnya, China juga memperkenalkan robot humanoid yang mempunyai paras cantik.
Robot ini di perkenalkan oleh peneliti dari University of Scienceand Technology
of China (UTSC) dan di beri nama jia jia. Jia jia di buat dan di kembangkan
dengan desain dan bentuk menyerupai manusia serta kemampuan layaknya manusia seperti
berbicara dan menjawab pertanyaan. Dari segi teknologi belum ada yg bru dari
Jia jia tapi robot ini di rancang agar patuh kepada sang pemilik. Penasaran bagaimana paras cantik Jia Jia
berikut kumpulan foto serta video Jia Jia.
Yang membedakan Jia Jia dengan
robot humanoid lainnya di antaranya Jia jia sudah bisa memutar matanya secara
alami serta menggerakan bibirnya sesuai dengan kata-kata yang diucapkan.
Sayangnya robot cantik ini belum bisa
menunjukkan ekspresi emosi, seperti tertawa atau menangis.
Saat ini Jia Jia masih dalam
tahap pengembangan, jadi bukan tidak mungkin robot cantik ini akan betul betul
akan seperti manusia apalagi para pengembang Jia Jia juga akan memasukkan
teknologi memiliki kemampuan belajar, kemampuan mengenali ekspresi wajah serta
kemampuan interaksi yang lebih baik.
Perkembangan teknologi cerdas ini ternyata jauh lebih cepat dari yang dibayangkan. Kecerdasan buatan yang tergolong sederhana dapat dengan mudah kita jumpai sehari-hari. Jika kalian adalah pengguna iPhone, aplikasi Siri adalah salah satu contohnya. Atau jika kalian menggunakan Microsoft, perangkat lunak Cortana adalah bentuk dari pengembangan kecerdasan buatan tersebut.
Kecerdasan buatan tentu dapat dikendalikan, asalkan pembuatannya memang tidak ditujukan untuk membuat komputer menjadi "lebih cerdas" dari manusia itu sendiri. Memang sebenarnya jika dilihat lebih jauh, ada banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan manusia dengan teknologi ini. Kemudahan, adalah salah satu bagian kecil yang bisa kita dapatkan.
Jika kecanggihan ini tidak dapat dikendalikan, maka manusia akan terancam oleh teknologi buatannya sendiri. Manusia bisa saja dimusnahkan keberadaannya seperti dalam film Terminator. Tapi yang jelas, saat ini manusia memang telah benar-benar rusak karena perkembangan teknologi. Bukan soal populasi, melainkan soal etika dan kebiasaan. Seringkali kita tidak memedulikan lingkungan sekitar hanya karena berhadapan atau memainkan sebuah smartphone. Artinya kepedulian kita sudah mulai dirusak oleh perkembangan teknologi.
Referensi :
http://www.technogrezz.com/robot-cantik-jia-jia/
0 komentar:
Posting Komentar